Presisen Joko Widodo berpesan dalam memperingati Isra Mi’raj, pentingnya kita selalu mengingat perintah untuk melaksanakan ibadah shalat. Selain itu agar iman kita menjadi semakin kuat menjadi semakin kokoh. Hal ini disampaikannya ketika memberikan sambutan pada Peringatan Isra Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus Purwakarta, Selasa (25/4).
"Sehingga hubungan dengan sesama manusia menjadi harmonis, penuh solidaritas karena melampaui sekat-sekat geografis, sekat-sekat bahasa dan sekat-sekat golongan," kata Presiden.
Hubungan seperti itu, menurut Jokowi, sangat diperlukan terlebih saat mata dunia sekarang sedang memandang Indonesia. Indonesia banyak dipakai sebagai rujukan dalam mengelola keberagaman suku, keberagaman agama, keberagaman ras dan keberagaman golongan yang merupakan anugerah Allah SWT.
"Aktif menjadi perekat tali silaturahim antar sesama umat beragama dalam kehidupan bermasyarakat, dalam kehidupan berbangsa, dalam kehidupakn kita bernegara," tutur Kepala Negara.
Presiden meyakin dengan mengedepankan semangat kebersamaan, semangat toleransi. "Insya Allah kita dapat tunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai, agama yang rahmatan lil alamin. Dan kita dapat menjalankan kodrat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa peringatan Isra Mi'raj tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, peringatan Isra Mi'raj dilaksanakan di Istana Negara Jakarta dan hanya dihadiri oleh pejabat negara, ketua lembaga negara dan duta besar negara-negara sahabat.
"Tidak dilakukan di Istana Negara karena Bapak Presiden menghendaki agar bisa lebih dekat dengan masyarakat, lebih dekat dengan pondok pesantren," ucap Lukman. (hrs)
0 Komentar